Ann — Doyoung Kim [Lift]
POV Ann
“AAAAAAAAAAAAA!!!!”
07.00
Gila! Gara gara malem keasikan nonton drakor akhirnya kesiangan. Mana masuk setengah 8 lagi.
Dengan segera gue turun dari kasur dan bergegas ke kamar mandi. Ok hari ini gue putuskan untuk ga mandi, ga apa apa yang penting dateng tepat waktu.
Gue menyikat gigi dan mencuci muka dengan kecepatan cahaya alias cepet banget gatau bersih apa engga penting muka ga keliatan baru bangun tidurnya. Bedak tipis, liptint oke, parfum yang banyak, rambut disisir dan dikucir kuda dengan rapih, ok selesai.
Gue langsung ambil tas dan beberapa file karena hari ini akan diadakan meeting pagi, dan gue baru inget, kalau hari ini, bakalan ada perkenalan direktur baru. Mampus kalau beneran gue telat.
Keluar dari kamar gue langsung turun dari tangga.
“Berisik banget sih lo!” Ucap adek paling nyebelin sejagad raya, Jaemin.
“Bodo.”
Gue meneguk susu yang sudah tersedia di meja dan mengambil roti bakar.
“Awyah buwnda awn bewrangkwat duwlu.”
“Telen dulu kak baru ngomong nanti keselek.” Omel bunda. Gue cuma mengangguk dengan roti yang memenuhi seisi mulut gue.
Selesai berpamitan, gue langsung keluar dari rumah dan berjalan cepat ke arah halte bus.
07.25
Ga akan keburu kalau naik bus. Yang ada sampe sana gue dipecat. Akhirnya gue memutuskan buat naik taksi, ga apa apa mahal yang penting kerjaan gue selamat.
—————————————————
POV Doyoung Kim
“Hari ini?” Tanya papa di sela sela sarapan kami sekeluarga.
Aku hanya mengangguk kecil dan melanjutkan kembali sarapan dengan tenang.
“Baik baik disana, walau cuma cabang, tapi punya potensi besar.”
Aku kembali mengangguk.
“Banyak belajar disana, perhatikan setiap karyawan, bergaul dengan mereka. Jangan sombong, tetap menjadi manusia yang rendah hati.” Lanjutnya.
Dan kembali, aku hanya mengangguk.
“Doy udah selesai makan, pamit duluan berangkat.”
Aku berjalan keluar rumah, lebih tepatnya ke arah garasi.
“Tuan...” ucap salah satu supir keluargaku.
“Kenapa?”
“Mau diantar atau...”
“Biar saya yang bawa sendiri saja ya pak.”
Pak Jung mengangguk dan memberikan kunci mobilnya kepadaku.
07.25
Aku menyalakan mesin mobil dan mulai menjalankannya keluar dari pekarangan rumah. Semoga hari ini menjadi hari baik untukku.
—————————————————
POV Author
“Ini pak kembaliannya ambil aja! Makasih ya pak!” Ann berlari sekuat tenaga, 5 menit lagi untuk waktu absen agar tidak dianggap kesiangan.
Sejujurnya, ini bukan pertama kalinya bagi Ann datang terlambat ke kantor, rekan kerjanya bahkan sudah sangat hafal dengan salah satu tabiatnya ini.
Biasanya pula, Ann akan menanggapinya dengan santai. Namun berbeda kali ini, pertama karena hari ini ada meeting pagi, kedua karena adanya pengenalan direktur baru di meeting tersebut. Ga punya malu namanya kalau masih bisa terlambat di salah satu hari penting.
Ann terus berlari sampai ia menahan lift yang hampir tertutup dengan tangannya.
“Huft.”
Lift itu terbuka kembali, menampilkan seseorang di dalamnya. Berpakain sangat rapih dengan wajah yang terpaut masih muda.
Ann menatapnya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.
“Kalau ga niat masuk tolong jangan halangi liftnya. Saya dikejar waktu.”
Mendengar itu Ann segera masuk ke dalam lift. Lift yang sempat tertahan itu akhirnya menutup kembali.
Lantai 7
‘Lah samaan mau ke lantai 7. Siapa sih ni orang?’ — batin Ann.
Ann terus memperhatikan laki laki di sebelahnya itu dari pantulan kaca lift di depannya.
“Daritadi kamu liatin saya terus, ada yang salah di wajah saya? Atau sayanya yang kegantengan?”
Ann yang ketahuan memperhatikannya segera saja menolehkan pandangannya dengan mata membulat dan mendecih.
“Hah? Pede amat ahahahaha. Lo anak baru disini?”
Lelaki itu mengangguk.
“Oh pantesan. Engga engga. Gue ga akan bilang kalau gue senior lo, cuma mau ngasih tau aja jangan kepedean kayak gitu. Apalagi buat anak baru kayak lo. Tolong bersikap dengan rendah hati ok?” Ucap Ann sambil menepuk nepuk pundak lelaki di sebelahnya.
Ting!
Pintu lift terbuka.
Ann melangkahkan kakinya keluar lalu terhenti, ia membalikkan badan dan berkata, “Ann, staff senior untuk content creator dari divisi digital marketing.”
Lalu setelahnya Ann melanjutkan kembali perjalanannya. Doyoung keluar dari lift dan memperhatikan Ann yang sedang berjalan itu dengan bibir yang terangkat sedikit.
—————————————————
Ann masuk kedalam ruang aula yang biasa dijadikan untuk meeting. Aula sudah terisi oleh banyak orang, ia mencari teman satu divisinya dan setelah menemukannya, segera Ann berjalan dan duduk di sebelah temannya itu. Untung saja ia tadi sempat meminta temannya untuk menjaga satu kursi kosong.
“Heh tumben lu ga kesiangan.” Ten, salah satu rekan kerja di divisinya.
“Iya tumben amat dateng tepat waktu.” Timpal Ashilla.
“Gila lo gue telat hari ini sama aja gue minta dipecat.”
Kedua temannya tertawa mendengar jawaban Ann. Baru kali ini seorang Ann takut dipecat karena telat.
“By the way, tadi gue ketemu anak baru. Pede banget orangnya, ewh.”
“Masih pagi, Ann jangan cari masalah.” Ucap Ten.
“Engga ih lo mah, jadi tadi gue masuk lift ketemu tu orang, gue emang liatin sih wajahnya terus.”
“Ya lo ngapain kayak orang gabut liatin wajah orang.” Tanya Ashilla.
“Gue penasaran aja wajahnya asing, ya gue kenal wajah wajah orang sini. Dan hari ini pertama kalinya gue liat wajah dia. Terus karena gue liatin dia ngerasa dirinya ganteng makanya diliatin mulu. Idih.”
“Tapi ganteng ga?” Ten lagi lagi bertanya.
“Ganteng sih emang, tapi karena kepedean jadi kadar gantengnya berkurang.”
“Emang kemarin kemarin kantor kita oprec ya? Bukannya di stop dulu?” Tanya Ashilla kebingungan.
Pasalnya kantor mereka sudah memiliki sumber daya manusia yang sangat cukup, maka dari itu untuk kantor cabang ini, oprec ditunda dulu untuk beberapa waktu kedepan.
“Ga tau. Tapi pas tadi gue tanya dia anak baru apa bukan? Jawabnya iya.”
Tepat ketika Ann selesai berbicara seperti itu, pintu ruangan terbuka dan menampilkan beberapa petinggi perusahaan.
Seperti sudah disebutkan, direktur baru akan diperkenalkan, makanjangan heran jika para petinggi di perusahaan hadir pada meeting kali ini.
“Selamat pagi semuanya. Sebelum rapat dimulai, sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu menurut kepercayaan masing masing. Berdoa dimulai.”
Semua menundukkan kepala dan berdoa menurut kepercayaan mereka masing masing.
“Selesai. Baik sebelumnya juga, mungkin rekan rekan disini sudah mendengar kabar bahwa kantor kami memiliki direktur yang baru. Beliau masih terbilang sangat muda, namun jangan khawatir, kinerja tidak perlu dipertanyakan. Karena beliau akan mengikuti rapat ini dari awal hingga akhir, maka lebih baik kita mempersilahkan beliau untuk memperkenalkan dirinya. Waktu dan tempat saya persilahkan, kepada direktur kami yang baru.”
Pintu kembali terbuka, menampilkan seorang laki laki dengan tubuh tegap berbalut jas berwarna hitam berjalan dengan begitu elegant.
Ann melihatnya, melihat laki laki yang baru saja masuk dengan mata membulat.
Segera saja ia menutup mulutnya karena saking terkejutnya.
Laki laki itu berjalan ke arah podium, dan setibanya di atas podium, ia mengedarkan pandangannya hingga akhirnya pandangannya terhenti ketika melihat Ann yang sedang menutup mulut dengan tangannya.
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Doyoung Kim. Bisa panggil saya Doyoung atau Doy, bebas senyamannya saja. Saya direktur baru disini.”
Doyoung menyelesaikan ucapannya dengan tenang dan tanpa memutuskan pandangannya kepada Ann.
Dengan tepuk tangan riah, akhirnya Doyoung memutuskan pandangan itu dan membungkuk dengan hormat.
Sedangkan Ann, sedang sibuk merutuki diri sendiri.
‘Ann bisa bisanya lo.....argh pertanda gue bakalan dipecat. Udah kelar aja hidup gue sial.’
-fin-